Jumat, 15 Mei 2015

Sejarah Hadroh


Assalammualaikum Wr.Wb

SEJARAH munculnya musik tradisional Hadroh berasal dari Kampung Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Tokoh legendaris Hadroh, Mudehir konon adalah tuna netra. Mudehir memiliki keterampilan memainkan Hadroh secara sempurna.

Variasi pukulannya sangat kaya. Bahkan dengan kakinya, suara rebana yang dipukul masih sempurna. Suaranya indah, daya hafalnya atas syair Dm wan Hadroh sangat baik. Sepeninggal Mudehir pada tahun 1960, Hadroh seperti mati suri. Geliatnya perlahan nyaris tinggal kenangan. Beruntungdalam beberapa tahun terakhir ini, musik tradisional asal Betawi tersebut muncul lagi.

Beberapa tokoh Betawi dan elemen masyarakat mencoba menghidupkannya. Salah satunya adalah Habib Hasan Bin Jafar Assegaf. Melalui Majelis Taklim Nurul Musthofa, Habib Hasan membentuk Grup Hadroh bernama Nurul Musthofa. 


Al-Habib Hasan Bin Jafar Assegaf


Lagu-lagu dan warna musik Hadroh yang cenderung religi dikatakan Djohari
, Sekjen Majelis Taklim Nurul Musthofa, memungkinkan jenis musikini berkembang di sekitar majelis taklim maupun mesjid. Ini tak lepas dari sejarah Hadroh itu sendiri di mana sejak awal banyak digunakan untuk acara keagamaan dan perkimpoian adat Betawi.


SYIAR AGAMA

"Untuk kepentingan syiar agama, kami mendirikan Hadroh. Sekaligus juga untuk melestarikan budaya Betawi," tutur Djohari yang juga Wakil Camat Setiabudi. Lagu-lagu Hadroh diambildari syair Diiwan dan Addi-baai. Ciri khas dari kesenian Hadroh ini adalah adu zikir. Dalam adu zikir, ditampilkan dua grup yang silih berganti membawakan syair Diiwan Hadroh.

Grup yang kalah umumnya karena kurang hafal dalam membawakan syair Diiwan Hadroh. Alat musik Hadroh sangat sederhana, yakni rebana. Hanya saja cara memainkan rebana Hadroh bukan dipukul biasa tapi dipukul seperti memainkan gendang. Ada tiga instrumen rebana Hadroh, yakni bawa, ganjilatau seting, dan gedug. Bawa berfungsi sebagai komando, ciri kahs irama pukulannya lebih cepat. Ganjil atau seting berfungsi saling mengisi dengan bawa, dan gedug berfungsi sebagai bas.

Jenis pukulan rebana Hadroh ada empat yaitu tepak, kentang, gedug danpentil. Empat jenis pukulan itu dilengkapi dengan namanama irama pukulan yakni jalan, sander, sabu, pegatan, sirih panjang, sirih pendek dan bima.

0 komentar:

Posting Komentar