This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 19 Mei 2015

Sekretariat


Ponpes dan Majlis Ta'lim Mahbathul Mubarokah 

Jln Babakan Jeruk 1 Gang Barokah 2 Rt. 02 Rw. 01 Kel Sukagalih Kec. Sukajadi Bandung 40163
Telp. (022) 1234567 - 12345679890 (NN)

LOKASI

Sejarah Hadroh Al-Badawi Tsani



Para sahabat Hadroh Al-Badawi Tsani apa sudah tau sejarah ada nya Group Hadroh Al-Badawi Tsani ....!. Nah mari kita kupas tuntas asal sejarahnya kegiatan ini. Sekitar tahun 2005 Awal mulanya dari perkumpulan Organisasi Remaja Masjid  Majlis Ta'lim Mahbathul Mubarokah yang secara rutin mengaji dan suka melantunkan sholawat di setiap pengajian  yang dipimpin oleh KH. Aang Nasyihien yang tiada lain beliau adalah pimpinan Majlis Ta'lim Mahbathul Mubarokah.

Semenjak seringnya melantunkan sholawat para remaja masjid  berinisiatif untuk mengadakan Group Sholawat untuk mengisi acara hari besar islam atau pun pengajia mingguan di majlis ta'lim yang diplopori oleh saudara irfan. Atas ijin Pimpinan Majlis maka dimulailah latihan sholawat tersebut hingga terbentuk Group Seni Sholawat Al-Badawi, mengapa di sebut group Al-badawi ?..karna saking sering melantunkan sholawat Al-Badawi " Birosulillahhiwal Badawi" nah itu sholawatnya, pimpinan Majlis Ta'lim yaitu KH. Aang Nasyihien berkata : Nah itu aja Nama groupnya Al-Badawi. Nah Kesimpulanya pencetus Nama Al-Badawi tiada lain oleh KH. Aang Nasyihien.

Hari demi hari, bulan demi bulan ,tahun demi tahun perlatan asal mula peralatan yang digunakan seadanya sampai bisa di bilang kumplit tiada lain dari partisipasi masysarakat dan jam'ah. Group sholawat Al-badawi ini sering mengisi diacara-acara hari besar islam, pernikahan dan acara syukuran masyarakat dilingkuan majlis ta'lim.

Berawal dari kegiatan bersama inilah muncul inisiatif dari Group sholawat menjadi Nasyid sholawat Al-Badawi di kombinasikan dengan lagu-lagu nasyid yang emang lagi gumbing nasyid waktu itu. tiada lain personilnya adalah para kaka - kakanya Group Hadroh Al-Badawi Tsani. Personilnya tiada lain Irfan, Herman, Usman, Mu'min, Naspi,Mahmud, Hendra, Fauzi. Dan pada tahun 2010 semuanya pakum dikarnakan satu demi satu meninggalkan karna sudah berumah tangga.

Alhamdulilah dan akhirnya penerus Al-Badawi dari Majlis Ta'lim Mahbathul Mubarokah ada penerusnya, karna semangat kecintaan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW Majlis Ta'lim tidak sampai di sana menyerah, membangun genarasi pelantun sholawat Al-Badawi. Karna generasi berbeda akhirnya pimpinan majlis ta'lim merubah group ini menjadi Hadroh Al-badawi Tsani Dan Tsani mempunyai arti ( yang ke 2 )..

Demikian sejarah singkat berdirinya Group Hadroh Al-Badawi Tsani.



TUJUAN

Tujuan dan funsinya sama didirikan Group Hadroh Al-Badawi Tsani dengan group terdahulunya yaitu antara lain :
1.   Lii mardlo tillaah
Mencari ridlo Allaah SWT dan mengharap semata-mata semoga amalan kami di group Hadroh Al-Badwi Tsani ini terhitung sebagai amal ibadah yang diterima dan di ridhoi.
2.   Membuktikan kecintaan kami kepada Baginda Rasulullah SAW dan  berusaha meneladani kebaikan akhlaq beliau. Seperti kita ketahui bersama setidaknya ada tidak perbuatan yang semestinya kita lakukan jika kita mengaku cinta terhadap seseorang, diantaranya adalah sebagai berikut
a.    Banyak menyebut nama orang yang kita cintai.
b     Bila nama orang yang kita cintai disebut-sebut orang, hati kita bergetar/
c.     Mencontoh perilaku orang tersebut.
Dari ketiga ketentuan diatas maka tujuan kedua kami mendirikan Group Group Hadroh Al-Badawi Tsani adalah berusaha mempraktekkan atau merealisasikan untuk memperbanyak bersholawat dan menyebut-nyebut nama Nabi Muhammad agar senantiasa kita ingat pada beliau. Dan selanjutnya kita berusaha mengenal lebih mendalam tentang beliau dengan cara mempelajari apa yang telah beliau ajarkan dan yang terakhir setelah kita paham lantas ajaran tersebut berusaha kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
3.   Sebagai sarana berta’aruf, bersilahturahmi dan saling mengenal.
4.   Sebagai ajang nelajar dan mencari ilmu.
5.   Beramar ma’ruf nahi mungkar
Kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasanya kebaikan yang tidak terkoordinir akan kalah dengan kejahatan yang terurus, termanage dan terkoordinir denganbaik, maka tujuan kami selanjutnya adalah beramar ma;ruf nahi mungkar, khususnya di lingkungan kami dengan cara yang lebih terarah, terprogram, terencana dan terkoordinasi, serta terukur melalui adanya Group  Group Hadroh Al-Badawi Tsani ini.


LAMBANG & FILOSOFINYA
 
A.    LAMBANG


B.     FILOSOFINYA

1.          Tulisan HAADROH & MARAWIS yang berwarna putih berarti.................
2.          Tulisan  AL-BADAWI TSANI berwarna kuning...............
3.          Warna biru sebagai latar belakang berarti...............................

Sabtu, 16 Mei 2015

MAKNA HADROH



Dari segi bahasa, hadroh terambil dari kata hadhoro – yuhdhiru – hadhron – hadhrotan yang berarti kehadiran, namun didalam istilah kebanyakan orang hadhroh ini di artikan sebagai irama yang di hasilkan oleh bunyi rebana.

Dari segi istilah/definisi, hadhroh menurut tasawuf adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke “hati”, karena orang yang melakukan hadhrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah yang senantiasa hadir dan senantiasa meliputi, pada asalnya hadhroh ini merupakan kegiatan para sufi yang biasanya melibatkan seruan atas sifat – sifat Alloh yang maha hidup ( Al-Hayyu ), dapat dilakukan sambil berdiri, berirama dan bergoyang dalam kelompok- kelompok. Sebagian kelompok berdiri melingkar, sebagian berdiri dalam barisan, dan sebagian duduk berbaris atau melingkar, pria di satu kelompok, dan wanita di kelompok lain yang terpisah. Kebanyakan tarekat sufi mempraktikkan dzikrullah dengan berirama atau menyanyi, dengan sekali-sekali menggunakan instrumen musik, terutama genderang. Musik telah memasuki praktik tarekat sufi secara sangat terbatas, dan sering untuk jangka waktu sementara di bawah tuntunan seorang syekh sufi. Di anak-benua India, kaum sufi mendapatkan bahwa orang Hindu sangat menyukai musik, sehingga mereka pun menggunakan musik untuk membawa mereka ke jalan kesadaran-diri, dzikrullah dan kebebasan yang menggembirakan. Maka walaupun peralatan musik digunakan untuk maksud dan tujuan itu, namun pada umumnya mereka dianggap sebagai penghalang yang tak perlu. Kebanyakan bait- bait yang dinyanyikan adalah mengenai jalan rohani dan tak ada hubungannya dengan nyanyian biasa. Sering merupakan gambaran tentang bagaimana membebaskan diri dari belenggunya sendiri dan bagaimana agar terbangun. Jadi, nyanyian dan tarian sufi merupakan bagian dari praktik menumpahkan kecemasan duniawi dan menimbulkan kepekaan dalam diri dengan cara sama , (mendengar).




Dalam konteks sufi, sama' ini artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan musik atau nyanyian yang dimaksudkan untuk peningkatan rohani dan penyucian-diri. Tidak ada arti lain yang dikandung semua praktik ini selain menimbulkan suatu keadaan netral dalam diri sendiri dan pembukaan hati. Dan, tidak dilakukan demi hiburan sebagaimana musik biasa yang ritmis dan menggairahkan secara fisik. Tarian itu adalah untuk Allah, bukan untuk orang lain. Sering kita dapati bahwa bilamana seorang syekh sufi sejati tidak hadir, musik dan nyanyian tak dapat dikendalikan lagi dan melenceng dari tujuan yang diniatkan. Musik adalah alat, dan bila dipegang oleh orang yang tahu bagaimana menggunakannya, akan bermanfaat untuk tujuan yang diniatkan. Apabila sebaliknya maka ia bisa lepas kendali dan menyebabkan kerusakan. Kesimpulannya adalah hadhroh itu merupakan kegiatan/ praktik membuka jalan masuknya hidayah Alloh kedalam hati dengan jalan mandengarkan syair – syair religius atau keagamaan dengan diiringi alunan irama – irama yang di hasilkan oleh instrumen alat-alat musik terutama rebana.

(dari berbagai sumber) 

Jumat, 15 Mei 2015

vokal group hadroh al badawi tsani

Ini dia , yang sedang menjadi tranding topic akhir akhir ini , sang vokalis group hadroh al badawi tsani ,yang mempunyai suara yang bagus dan tampang yang cukup rumpawan ,menjadi bahasan para kaum hawa dan para fans . " uwoh " itulah sapaan akrab orang2 di sekitarnya , nama asli nya Asep Ahmad Saepulloh , kalo mau lebih tau lebih jelas sang vokalis bisa invite pin bb yang ada di gambar , hhehe terima kasih

Sejarah Hadroh


Assalammualaikum Wr.Wb

SEJARAH munculnya musik tradisional Hadroh berasal dari Kampung Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Tokoh legendaris Hadroh, Mudehir konon adalah tuna netra. Mudehir memiliki keterampilan memainkan Hadroh secara sempurna.

Variasi pukulannya sangat kaya. Bahkan dengan kakinya, suara rebana yang dipukul masih sempurna. Suaranya indah, daya hafalnya atas syair Dm wan Hadroh sangat baik. Sepeninggal Mudehir pada tahun 1960, Hadroh seperti mati suri. Geliatnya perlahan nyaris tinggal kenangan. Beruntungdalam beberapa tahun terakhir ini, musik tradisional asal Betawi tersebut muncul lagi.

Beberapa tokoh Betawi dan elemen masyarakat mencoba menghidupkannya. Salah satunya adalah Habib Hasan Bin Jafar Assegaf. Melalui Majelis Taklim Nurul Musthofa, Habib Hasan membentuk Grup Hadroh bernama Nurul Musthofa. 


Al-Habib Hasan Bin Jafar Assegaf


Lagu-lagu dan warna musik Hadroh yang cenderung religi dikatakan Djohari
, Sekjen Majelis Taklim Nurul Musthofa, memungkinkan jenis musikini berkembang di sekitar majelis taklim maupun mesjid. Ini tak lepas dari sejarah Hadroh itu sendiri di mana sejak awal banyak digunakan untuk acara keagamaan dan perkimpoian adat Betawi.


SYIAR AGAMA

"Untuk kepentingan syiar agama, kami mendirikan Hadroh. Sekaligus juga untuk melestarikan budaya Betawi," tutur Djohari yang juga Wakil Camat Setiabudi. Lagu-lagu Hadroh diambildari syair Diiwan dan Addi-baai. Ciri khas dari kesenian Hadroh ini adalah adu zikir. Dalam adu zikir, ditampilkan dua grup yang silih berganti membawakan syair Diiwan Hadroh.

Grup yang kalah umumnya karena kurang hafal dalam membawakan syair Diiwan Hadroh. Alat musik Hadroh sangat sederhana, yakni rebana. Hanya saja cara memainkan rebana Hadroh bukan dipukul biasa tapi dipukul seperti memainkan gendang. Ada tiga instrumen rebana Hadroh, yakni bawa, ganjilatau seting, dan gedug. Bawa berfungsi sebagai komando, ciri kahs irama pukulannya lebih cepat. Ganjil atau seting berfungsi saling mengisi dengan bawa, dan gedug berfungsi sebagai bas.

Jenis pukulan rebana Hadroh ada empat yaitu tepak, kentang, gedug danpentil. Empat jenis pukulan itu dilengkapi dengan namanama irama pukulan yakni jalan, sander, sabu, pegatan, sirih panjang, sirih pendek dan bima.